Selasa, 19 April 2011

AKASARA SUCI

Diposting oleh erikung Bob di 21.53 0 komentar
AKASARA SUCI

Lafal mutiara bening nan memukau
Sejauh mata menerawang, aksara suci tertegak dalam kitabku
Menembus qolbu bermandikan luapan syahdu
Tak terlogika dalam akal-akal kerdilku
Namun bermakna dalam tiap celah jalanku
Itulah kesucianMu….

Pengaturisasian langkah hingga akhir menjemput arwah
Kau penyempurna bagi kegelapan purnama
Alunan sederhana menyingkap semua yang bermakna
Ribuan derai tawa merintah jika kau terluka
Tak lantas bukan sekedar luka jiwa
Namun luka budaya untuk kejarangan mengalunkan lafal-lafalmMu

Itu miris.. mengiris batin keagunganMu
Al – Qur’anku….
Mata batinku, dalam menatap ilusi-ilusi penuh arti

ABJAD “Z” UNTUK SOSOKMU

Diposting oleh erikung Bob di 21.41 2 komentar


aku mengharap damaimu
Memimpi segala yang telah kau sirami di hati
Pelita ini menyesakkanku dalam tawaku
Enggan tersenyum jika semua kegalauan itu hadir dihadapku

Aku hanya secercah cahaya yang tertutup mendung gulita hatiku
Tak mampu mengisyaratkan betapa semua ini hanya harapkan kehadiran damaimu
Ku ingat dahulu…
Ketika aku mencoba belajar merasakanmu…
Aku belajar mengartikanmu dalam makna teristemewaku
Ketahuilah, hingga kini aku telah letih untuk belajar menghilangkanmu dalam pikirku

Bodohkah aku ?
Ataukah salahkah aku mengartikan sanjungmu dahulu ?
Hingga kini aku terbelenggu dalam relung yang menyita peluhku
Aku rela, diriku tanpa sosokmu…
Tapi hati dengan sejuta rasa ini telah terpenjara dalam bui-bui damaimu

Aku tak ingin memaksa senyummu untukku
Aku tak inginkan kau hadir jika semua berakhir kosong tanpa arti
Makna untaimu ?
Makna sikapmu ?
Makna tawamu ?
Telah menembus dalam hingga ku terjatuh dalam derai rasa ini

Aku bodoh, aku salah mengartikan bayangmu
Sejuta mimpiku, sedikitu harapku…
Tak pernah rindukan ikatan itu
Tulus, jauh dan dalam perasaan ini hanya ingin di mengerti
Di mengerti dalam rengkuhan jemarimu…
Di mengerti dalam canda tawamu…
Dimengerti dalam hangat perhatianmu...
Dimngerti dalam indah kau merasakanku...
Dimngerti hanya ada aku jauh dalam arah sorot tajammu…

Sungguh pilu, aku malu dengan segala takdir yang menimpaku
Aku malu dengan rasa yang terkandung dalam hati ini
Tak dapatkah untaian damaimu lagi ?
Ataukah kan berakhir dengan kehampaan yang kan menyiksa batin ?
Sungguh tak ingin buat hati ini menanggung pilu
Dengan semua kebekuan rasa tak berpenghuni ini

Jujurku merasa, batin ini menghadapi sosokmu yang tak biasa..
Dahulu sosok itu bernilai “A”
dan kini entah abjad “B”
Ataukah telah mencapai akhir abjad “Z”
Yang menimpamu untuk sekedar menghadapiku lagi...

Erika kurniawati Sholikah (^erikung^), ----------

Minggu, 02 Mei 2010

Blogger Pictures

Diposting oleh erikung Bob di 20.16 0 komentar
Diposting oleh erikung Bob di 20.13 0 komentar
Bahaya Kanker Serviks Bagi Wanita
Oleh redaksi pada Rab, 11/21/2007 - 12:37.

* Artikel

Menurut perkiraan Departemen Kesehatan saat ini ada sekitar 200 ribu kasus setiap tahunnya.

Penderita kanker mulut rahim di Indonesia ternyata jumlahnya sangat banyak. Menurut perkiraan Departemen Kesehatan saat ini ada sekitar 100 kasusper 100 ribu penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya. Selain itu, lebih dari 70 persen kasus yang datang ke rumah sakitditemukan dalam keadaan stadium lanjut.

Menurut Dr. Bambang Dwipoyono SpOG dari divisi Kanker Ginekologik RS Kanker Dharmais Jakarta, faktor resiko epidemiologik penyumbang terjadinya dan berkembangnya kanker serviks adalah infeksi virus papiloma manusia atau Human Virus Papilloma (HVP). Akibat yang ditimbulkan penyakit ini diantaranya berupa penurunan harapan hidup, lamanya penderitaan, dan tingginya biaya pengobatan. “Karena itu upaya prevensi harus mulai dilakukan,” tegas Bambang.

Dia menyebutkan, berdasarkan data RS Kanker Dharmais, pasien yang menderita kanker serviks pada stadium lanjut pada tahun 1993-1997 sebanyak 710 kasus baru. Sebesar 65 persen pasien datang pada stadium lanjut (IIB-IV). Angka ketahanan hidup dalam dua tahun stadium lanjut tersebut berkisar 53,2 persen dan untuk stadium awal hampir 90 persen.

Bambang juga menambahkan, penelitian yang dilakukan Bank Dunia mendukung pendapat bahwa program penapisan kanker serviks tak hanya menyelamatkan jiwa tapi juga biaya yang dikeluarkan jadi murah. Sebagai perbandingan, program penapisan untuk satu orang untuk setiap lima tahun menghabiskan US$100 dan wanita tersebut masih dapat bekerja karena terhindar dari kanker serviks. Tapi di sisi lain, biaya pengobatan kanker US$2600 dan wanita tersebut tak dapat bekerja lagi.

Jika menilik perjalanan penyakit itu, menurut Bambang, hampir 90 persen kasus berasal dari epitel permukaan (epitel skuamosa). Didapatkan suatu keadaan yang disebut pembakal kanker atau prakanker. Keadaan tersebut dimulai dari yang bersifat ringan sampai menjadi karsinoma in situ yang semuanya dapat didiagnosa dengan skrining atau penapisan. Dalam proses perkembangannya, dapat terjadi perubahan atau perpindahan daru satu tingkat ke tingkat yang lain. “Dari yang ringan ke yang lebih berat atau sebaliknya,” papar Bambang.

Terjadinya perubahan tersebut diperlukan keadaan yang “cocok”, sehingga untuk menjadi kanker diperlukan waktu 10-20 tahun. Namun jika sudah menjadi kanker stadium awal, penyakit ini dapat menyebar ke daerah di sekitar mulut rahim.

Kondisi prakanker sampai karsinoma in situ (stadium 0) sering tak menunjukkan gejala karena proses penyakitnya berada di dalam lapisan epitel dan belum menimbulkan perubahan yang nyata dari mulut rahim. Pada akhirnya gejala yang ditimbulkan adalah keputihan, perdarahan paska sanggama dan pengeluaran cairan encer dari vagina. Lalu jika sudah menjadi invasif akan ditemukan gejala seperti perdarahan spontan, perdarahan paska sanggama, keluarnya cairan (keputihan) dan rasa tak nyaman saat melakukan hubungan seksual.

Dalam perjalanannya, lanjut Bambang, penyakit kanker mulut rahim membutuhkan waktu yang cukup lama dari kondisi normal sampai menjadi kanker. Dalam penelitian secara epidemiologik dan laboratorik ada beberapa faktor yang berperan secara langsung maupun tak langsung. Pertama, skrining atau penapisan. Dalam pemantauan perjalanan penyakit, diagnosis displasia sering ditemukan pada usia 20 tahunan. Karsinoma in situ pada usia 25-35 tahun dan kanker serviks invasif pada usia 40 tahun. “Untuk mendeteksi adanya kanker mulut rahim dengan cara tes pap yaitu pemeriksaan sitologi,”kata dia.

Kedua, penularan penyakit kanker ini melalui hubungan seksual. Penelitian awal menunjukkan tingginya kejadian kanker serviks pada perempuan lajang dan menikah pada usia muda. Terdapat pula peningkatan dua kali lipat pada perempuan yang mulai berhubungan seksual sebelum usia 16 tahun. “Juga meningkat pada perempuan dengan seksual partner yang multiple,” paparnya.

Ketiga, peran pasangan pria. Pada penelitian terhadap perempuan yang menikah dengan seorang laki-laki yang pernah mempuyai istri yang menderita kanker mulut rahim, kejadian penyakit kanker pada kelompok perempuan itu jadi meningkat. Keempat, karakteristik reproduksi dan menstruasi, dan terakhir faktor merokok.

Bambang memaparkan, untuk pengobatan kanker mulut rahim ditentukan oleh berat ringan penyakit atau stadium. Umumnya pada stadium awal tindakan operasi menjadi pilihan pertama. Pilihan modalitas pengobatan lain seperti penyinaran dan pemberian sitostatika (kemoterapi) dilakukan pada kasus yang lanjut atau khusus. Ada juga tindakan pengobatan berupa gabungan yang terdiri dari operasi dan radiasi; operasi dan kemoterapi; radiasi dan kemoterapi; atau operasi, radiasi dan kemoterapi.

Namun, tegas Bambang, upaya pencegahan kanker serviks merupakan langkah yang mesti dilakukan. Cara yang bisa dilakukan dalam rangka menurunkan faktor resiko seperti mencegah hubungan seksual pada usia dini, faktor pada pria, jumlah pasangan seks, dan kebiasaan merokok. Pencegahan ini bertujuan menghilangkan resiko perilaku seksual yang meningkatkan paparan terhadap virus papiloma manusia.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak mengkonsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yaitu yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan vitamin E. Serta vaksinasi terhadap virus papiloma yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus. “Pemberian vaksin dilakukan sedini mungkin sebelum seseorang aktif melakukan hubungan seksual,” ucap Bambang. (hilman hilmansyah)

sumber: KlinikNet

KEHANCURAN DUNIAKU

Diposting oleh erikung Bob di 20.00 0 komentar
KEHANCURAN DUNIAKU

kini tiada tawa dalam raut wajahku. semua yang menjadi jiwa dan penyemangatku telah meluluhlantahkan semua yang ku beri untuknya. aku disini menunggu kedamaian, jiwaku tak tenang ketika aku harus melihat diantara mereka berpisah. mereka jiwaku, akupun tak sanggup menerima ujian ini Tuhan.
Siapa yang akan membalut luka ini ? ku hanya mampu memohon dan berharap padamu, inikah ujianmu ? cinta dan kedamaian buatku tak pernah memelukku lagi.
Oh Ayah Oh Ibu, betapa aku sangat mencintaimu. ku ukir setiap rasa ku padamu tapi apa ? ini telah melayukan segalanya. kau tahu kalian adalah jiwa ku untuk sekarang dan yang akan datang. kaulah yang mampu membuat cinta dan kedamaian itu. akankah kalian mampu tunjukkan itu padaku sekarang.
Dunia tak adil buatku. Dunia membuangku dalam kesengsaraan. yang menjadi jiwaku telah rapuh dan aku sendiri di dunia dalam penuh pertanyaan.

Rabu, 10 Maret 2010

Diposting oleh erikung Bob di 06.59 0 komentar
Sedikitnya 56 persen remaja Kota Bandung pada rentang usia 15 hingga 24 tahun sudah pernah berhubungan seks atau making love (ML) di luar nikah. Hubungan seks dilakukan dengan pacar, teman, dan pekerja seks komersial.

Hal itu terungkap dalam workshop hasil baseline survei pengetahuan dan perilaku remaja Kota Bandung oleh 25 Messenger Jawa Barat di Wisma PKBI Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Selasa (12/8).

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan 25 Messenger Jabar Kristian Widya Wicaksono mengatakan, survei yang dilakukan rentang waktu bulan Juni 2008 ini melibatkan rata-rata 100 responden remaja usia 15-24 tahun yang ada di setiap kecamatan di Kota Bandung.

Survei dibagi menjadi dua kategori rentang usia di dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan usia 15-19 tahun dan rentang usia 20-24 tahun. Survei juga mendapat data adanya hubungan sesama jenis dari responden.

“Kita juga melakukan survei dengan melibatkan responden yang biasa nongkrong di tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan dan beberapa tempat nongkrong yang dianggap rawan,” kata Kristian.
Dari hasil survei tersebut, Kristian mengatakan sebanyak 56 persen remaja pada rentang usia tersebut pernah melakukan hubungan seksual.

Dari jumlah tersebut, 30 persen menyatakan hubungan dilakukan dengan pacar sendiri, 11 persen dengan pekerja seks komersial (PSK), dan 3 persen dengan seseorang atau teman yang baru dikenalnya (one night standing).

“Dari hasil ini bisa disimpulkan kondisi remaja di Kota Bandung saat ini bisa dikatakan hampir mendekati kondisi parah dalam berperilaku,” katanya.
Menurut Kristian, perilaku remaja tersebut ternyata tidak dipengaruhi tingkat strata sosial. Bukan hanya remaja dari kalangan kelas sosial rendah yang pernah melakukan hubungan seks, tapi di tingkat strata yang lebih tinggi, perilaku semacam ini juga terjadi.

Bahkan tingkat pendidikan juga tidak memengaruhi prilaku mereka berhubungan seks. Ini bisa diketahui dari hasil survei pengetahuan remaja mengenai HIV AIDS dan penularannya. Ternyata, pendidikan tinggi tidak menjamin pengetahuan mereka tentang HIV AIDS lebih baik dibanding mereka yang berpendidikan rendah.

Hanya saja, hasil survei menunjukkan tingkat pendidikan rendah berpengaruh terhadap perilaku menonton film porno. “Ada hasil signifikan, semakin rendah pendidikan, semakin banyak yang menonton film porno. Ini karena rasa ingin tahu mereka,” lanjutnya.

Kristian mengatakan, perilaku remaja yang demikian salah satunya memang paling banyak dipengaruhi oleh tontonan film porno. Selain itu, mereka juga mengetahuinya dari internet. Dan saat ini yang sedang tren adalah memperoleh gambar porno melalui telepon seluler.

Yang cukup mengejutkan, mayoritas remaja/pemuda di rentang usia 15-24, baik laki-laki maupun perempuannya, pernah menonton film porno. Mayoritas lewat VCD/DVD, atau diperoleh dari internet, atau kedua-duanya.

Pengaruh lain dalam perilaku seksual remaja antara lain seringnya orang tua bertengkar serta perceraian orang tua. Dari hasil survei, remaja yang orang tuanya kerap bertengkar membuat mereka mengalihkan kejenuhan tersebut dengan berperilaku menyimpang dengan melakukan hubungan seks.

“Bahkan ada responden yang berhubungan seks dengan PSK sebagai bentuk kompensasi psikologis menghadapi pertengkaran orang tua atau perceraian orang tuanya,” ujar Kristian.

Hasil survei lain menunjukkan bahwa remaja yang tidak aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler dan keagamaan sangat memengaruhi perilaku seksual mereka.
Diketahui bahwa mereka yang tidak aktif cukup banyak yang melakukan hubungan seks karena tidak adanya kegiatan lain dan sebaliknya. Namun yang mengejutkan, ada beberapa responden yang aktif dalam kegiatan keagamaan tapi tetap melakukan hubungan seks bahkan dengan PSK.

Dengan perilaku yang demikian, ujar Kristian, 40 persen responden ternyata bergonta-ganti pasangan. Ini menunjukkan ada kecenderungan peningkatan tertular HIV postitif. “Dari sini ada potensi kasus HIV/AIDS bisa meningkat bila tidak segera dicari solusi,” katanya.

Ketua Granat Kota Bandung Edi Herwansyah mengatakan, narkoba juga memengaruhi perilaku seks remaja. Dari hasil penelitian, narkoba seperti minuman keras, ganja, dan sabu-sabu memicu mereka melakukan hubungan seks.

“Saat ini trennya ganja dan sabu. Bila remaja lebih terbuka saat menggunakan narkoba, orang dewasa cenderung melakukannya di tempat tertentu agar orang lain tidak tahu. Dan di Bandung pengguna narkoba juga cenderung meningkat,” katanya
Diposting oleh erikung Bob di 06.55 0 komentar
Kau temani setiap langkahku
Kau temani setiap detik waktuku
Kau beri inspirasi hidupku
Hanya kaulah sahabatku, sahabat sejatiku
Yang bisa bahagiakanku
Yang bisa mangeluarkan senyumku
Yang bias mengeluarkan tawaku

Sahabat,
Walau kau jauh dariku
Aku tak ingin bila kau lupakan aku
Aku tak ingin bila kau acuhkan aku
Karna aku membutuhkanmu
Tuk lalui kehidupan yang berliku

Sahabatku,
Ingatkah engkau tentang kenangan itu
Andai bisa ku putar sang waktu
Aku takkan membiarkanmu
Pergi dariku

Walau kita tak lagi bersama seperti dulu
Ku akan tetap mengingatmu,
Mengenangmu,
Dan takkan pernah melupakan dirimu,
Wahai sahabatku
 

Erica Siller Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez