Minggu, 02 Mei 2010

Blogger Pictures

Diposting oleh erikung Bob di 20.16 0 komentar
Diposting oleh erikung Bob di 20.13 0 komentar
Bahaya Kanker Serviks Bagi Wanita
Oleh redaksi pada Rab, 11/21/2007 - 12:37.

* Artikel

Menurut perkiraan Departemen Kesehatan saat ini ada sekitar 200 ribu kasus setiap tahunnya.

Penderita kanker mulut rahim di Indonesia ternyata jumlahnya sangat banyak. Menurut perkiraan Departemen Kesehatan saat ini ada sekitar 100 kasusper 100 ribu penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya. Selain itu, lebih dari 70 persen kasus yang datang ke rumah sakitditemukan dalam keadaan stadium lanjut.

Menurut Dr. Bambang Dwipoyono SpOG dari divisi Kanker Ginekologik RS Kanker Dharmais Jakarta, faktor resiko epidemiologik penyumbang terjadinya dan berkembangnya kanker serviks adalah infeksi virus papiloma manusia atau Human Virus Papilloma (HVP). Akibat yang ditimbulkan penyakit ini diantaranya berupa penurunan harapan hidup, lamanya penderitaan, dan tingginya biaya pengobatan. “Karena itu upaya prevensi harus mulai dilakukan,” tegas Bambang.

Dia menyebutkan, berdasarkan data RS Kanker Dharmais, pasien yang menderita kanker serviks pada stadium lanjut pada tahun 1993-1997 sebanyak 710 kasus baru. Sebesar 65 persen pasien datang pada stadium lanjut (IIB-IV). Angka ketahanan hidup dalam dua tahun stadium lanjut tersebut berkisar 53,2 persen dan untuk stadium awal hampir 90 persen.

Bambang juga menambahkan, penelitian yang dilakukan Bank Dunia mendukung pendapat bahwa program penapisan kanker serviks tak hanya menyelamatkan jiwa tapi juga biaya yang dikeluarkan jadi murah. Sebagai perbandingan, program penapisan untuk satu orang untuk setiap lima tahun menghabiskan US$100 dan wanita tersebut masih dapat bekerja karena terhindar dari kanker serviks. Tapi di sisi lain, biaya pengobatan kanker US$2600 dan wanita tersebut tak dapat bekerja lagi.

Jika menilik perjalanan penyakit itu, menurut Bambang, hampir 90 persen kasus berasal dari epitel permukaan (epitel skuamosa). Didapatkan suatu keadaan yang disebut pembakal kanker atau prakanker. Keadaan tersebut dimulai dari yang bersifat ringan sampai menjadi karsinoma in situ yang semuanya dapat didiagnosa dengan skrining atau penapisan. Dalam proses perkembangannya, dapat terjadi perubahan atau perpindahan daru satu tingkat ke tingkat yang lain. “Dari yang ringan ke yang lebih berat atau sebaliknya,” papar Bambang.

Terjadinya perubahan tersebut diperlukan keadaan yang “cocok”, sehingga untuk menjadi kanker diperlukan waktu 10-20 tahun. Namun jika sudah menjadi kanker stadium awal, penyakit ini dapat menyebar ke daerah di sekitar mulut rahim.

Kondisi prakanker sampai karsinoma in situ (stadium 0) sering tak menunjukkan gejala karena proses penyakitnya berada di dalam lapisan epitel dan belum menimbulkan perubahan yang nyata dari mulut rahim. Pada akhirnya gejala yang ditimbulkan adalah keputihan, perdarahan paska sanggama dan pengeluaran cairan encer dari vagina. Lalu jika sudah menjadi invasif akan ditemukan gejala seperti perdarahan spontan, perdarahan paska sanggama, keluarnya cairan (keputihan) dan rasa tak nyaman saat melakukan hubungan seksual.

Dalam perjalanannya, lanjut Bambang, penyakit kanker mulut rahim membutuhkan waktu yang cukup lama dari kondisi normal sampai menjadi kanker. Dalam penelitian secara epidemiologik dan laboratorik ada beberapa faktor yang berperan secara langsung maupun tak langsung. Pertama, skrining atau penapisan. Dalam pemantauan perjalanan penyakit, diagnosis displasia sering ditemukan pada usia 20 tahunan. Karsinoma in situ pada usia 25-35 tahun dan kanker serviks invasif pada usia 40 tahun. “Untuk mendeteksi adanya kanker mulut rahim dengan cara tes pap yaitu pemeriksaan sitologi,”kata dia.

Kedua, penularan penyakit kanker ini melalui hubungan seksual. Penelitian awal menunjukkan tingginya kejadian kanker serviks pada perempuan lajang dan menikah pada usia muda. Terdapat pula peningkatan dua kali lipat pada perempuan yang mulai berhubungan seksual sebelum usia 16 tahun. “Juga meningkat pada perempuan dengan seksual partner yang multiple,” paparnya.

Ketiga, peran pasangan pria. Pada penelitian terhadap perempuan yang menikah dengan seorang laki-laki yang pernah mempuyai istri yang menderita kanker mulut rahim, kejadian penyakit kanker pada kelompok perempuan itu jadi meningkat. Keempat, karakteristik reproduksi dan menstruasi, dan terakhir faktor merokok.

Bambang memaparkan, untuk pengobatan kanker mulut rahim ditentukan oleh berat ringan penyakit atau stadium. Umumnya pada stadium awal tindakan operasi menjadi pilihan pertama. Pilihan modalitas pengobatan lain seperti penyinaran dan pemberian sitostatika (kemoterapi) dilakukan pada kasus yang lanjut atau khusus. Ada juga tindakan pengobatan berupa gabungan yang terdiri dari operasi dan radiasi; operasi dan kemoterapi; radiasi dan kemoterapi; atau operasi, radiasi dan kemoterapi.

Namun, tegas Bambang, upaya pencegahan kanker serviks merupakan langkah yang mesti dilakukan. Cara yang bisa dilakukan dalam rangka menurunkan faktor resiko seperti mencegah hubungan seksual pada usia dini, faktor pada pria, jumlah pasangan seks, dan kebiasaan merokok. Pencegahan ini bertujuan menghilangkan resiko perilaku seksual yang meningkatkan paparan terhadap virus papiloma manusia.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak mengkonsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yaitu yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan vitamin E. Serta vaksinasi terhadap virus papiloma yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus. “Pemberian vaksin dilakukan sedini mungkin sebelum seseorang aktif melakukan hubungan seksual,” ucap Bambang. (hilman hilmansyah)

sumber: KlinikNet

KEHANCURAN DUNIAKU

Diposting oleh erikung Bob di 20.00 0 komentar
KEHANCURAN DUNIAKU

kini tiada tawa dalam raut wajahku. semua yang menjadi jiwa dan penyemangatku telah meluluhlantahkan semua yang ku beri untuknya. aku disini menunggu kedamaian, jiwaku tak tenang ketika aku harus melihat diantara mereka berpisah. mereka jiwaku, akupun tak sanggup menerima ujian ini Tuhan.
Siapa yang akan membalut luka ini ? ku hanya mampu memohon dan berharap padamu, inikah ujianmu ? cinta dan kedamaian buatku tak pernah memelukku lagi.
Oh Ayah Oh Ibu, betapa aku sangat mencintaimu. ku ukir setiap rasa ku padamu tapi apa ? ini telah melayukan segalanya. kau tahu kalian adalah jiwa ku untuk sekarang dan yang akan datang. kaulah yang mampu membuat cinta dan kedamaian itu. akankah kalian mampu tunjukkan itu padaku sekarang.
Dunia tak adil buatku. Dunia membuangku dalam kesengsaraan. yang menjadi jiwaku telah rapuh dan aku sendiri di dunia dalam penuh pertanyaan.
 

Erica Siller Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez